Walaupun GT target utama ketika mancing dengan popper, tapi species lainnya juga masih sangat mungkin untuk didapat. Salem, tenggiri, wahu, lemadang, tuna sirip kuning, layaran, barakuda dan bahkan leather jacket alias si jaket kulit masih mungkin dipancing dengan umpan popper.
Satu popper paling favorit selama beberapa tahun mancing di Bali dan Komodo adalah Gecko. Popper buatan Adhek Amerta dari Adhek Sport Fishing di Bali ini bobotnya Cuma 160 gram. Tapi dengan joran cukup pendek dari Fisherman dan Carpenter dan tali PE no. 8 yang digulung pada Shimano Stella 10000 HG, jarak 60-80 meter selalu bisa saya jangkau tanpa harus mengumbah energi secara berlebihan.
Tak kalah penting tentu saja karena keampuhannya memikat ikan-ikan besar yang sangat menakjubkan Saya bahkan yakin Gecko turut bertanggung jawab sehingga saya menjadi begitu gemar popping, melebihi trolling dan teknik-teknik mancing lainnya.
Hasil perolehan yang selalu saya catch & release membuat saya senang mancing bersama ASF.
Berikut adalah tipikal sifat popper kebanggaan saya. Percaya atau tidak, popper buatan ASF ini juga digunakan oleh para pakar kenamaan Jepang. Jangan heran jika anda ke Maladewa (Maldives), Afrika Selatan atau Australia, anda temukan pula popper ASF digunakan oleh pemancing setempat.
Akhirnya selamat mancing dan semoga komitemen kita untuk membudayakan catch & release akan memperpanjang usia hobby mancing kita, sampai waktu yang tidak terbayangkan. (HM Ismeth)